Dua puluh sepuluh
Kunjungi halaman,menyapa bulan seperti biasanya

Dua puluh dua belas
Berharap melihat cahaya bulan tapi ternyata hanya setengah saja

Dua puluh delapan belas
Mulai kehilangan harapan dan melahirkan kemunafikan

Dua puluh dua satu
Kembali untuk merenung makna yang diada-ada

Dua satu kosong satu
Kongklusi masih setengah,masih seperti bulan

Dua satu dua empat
Keluar bukan untuk menyapa,hanya formalitas berujung sensivitas

Dua satu tiga empat
Tepat sepuluh,tapi tetap belum penuh

Dua satu lima lima
Jenuh ! Munculkan ke-pesimis-an

Dua dua kosong kosong
Bulan tegas tak mau,aku hanya manggut

Dua dua kosong enam
Menunggu penuh dengan bertaruh

Dua dua dua dua
Belum ! Tak akan?

Dua dua dua enam
Kembali hampa walau tetap ada bulan

Dua tiga tiga belas
Kongklusi bulat. Andai bulan bukan cinta


Note : Bagaimana pun bulan,dia tetap bulan. Tak berubah,tak berpindah. Hanya berputar pada satu porosnya.
Begitu jg cinta. Bagaimanapun kondisi hati,sedang cinta penuh atau sedang jenuh,dia hanya berputar di porosnya,dan tidak pindah ke hati yg lain.

Categories:

Leave a Reply