Kupikir kau akan tetap membiarkan delapan jam itu tetap menjadi milikku. Setelah kau ambil enam belas jam yang lain untukmu. Enam belas jam setiap hari kuhabiskan denganmu, dan apabila aku sedang tidak bersamamu, kuhabiskan untuk melamunkanmu.
Kupikir aku tetap akan memiliki delapan jam yang tersisa untukku, delapan jam yang benar benar milikku, tanpa kehadiranmu.
Tidak, kau tidak sedang menggangguku, aku tidak merasa marah padamu. Hanya karena kau mencuri delapan jam milikku.
Hidupku berjalan seperti biasa, dua puluh empat jam dalam sehari. Tapi tidak sedetik pun tersisa untukku.
Aku ingin selalu bersamamu, dan apabila aku sedang tidak bersamamu, aku pasti memikirkanmu, dan apabila aku sedang tidak memikirkanmu, aku pastilah tertidur, dan dalam tiap tiap detik lelapku, dan tiap tiap detik delapan jamku aku memimpikanmu.
Kau perampas delapan jam lelapku.
Aku tak habis pikir bagaimana bisa aku begitu mencintaimu.

Disadur dari novel Bidik! karya Nugroho Nurarifin


Categories:

Leave a Reply