Kupikir kau akan tetap membiarkan delapan jam itu tetap menjadi milikku. Setelah kau ambil enam belas jam yang lain untukmu. Enam belas jam setiap hari kuhabiskan denganmu, dan apabila aku sedang tidak bersamamu, kuhabiskan untuk melamunkanmu.
Kupikir aku tetap akan memiliki delapan jam yang tersisa untukku, delapan jam yang benar benar milikku, tanpa kehadiranmu.
Tidak, kau tidak sedang menggangguku, aku tidak merasa marah padamu. Hanya karena kau mencuri delapan jam milikku.
Hidupku berjalan seperti biasa, dua puluh empat jam dalam sehari. Tapi tidak sedetik pun tersisa untukku.
Aku ingin selalu bersamamu, dan apabila aku sedang tidak bersamamu, aku pasti memikirkanmu, dan apabila aku sedang tidak memikirkanmu, aku pastilah tertidur, dan dalam tiap tiap detik lelapku, dan tiap tiap detik delapan jamku aku memimpikanmu.
Kau perampas delapan jam lelapku.
Aku tak habis pikir bagaimana bisa aku begitu mencintaimu.

Disadur dari novel Bidik! karya Nugroho Nurarifin



Sembilan belas sembilan dua
Terciptanya keamanan hakiki
Ungsikan jasmani serta rohani
Dalam untaian syair perisai diri

Sembilan belas sembilan dua
matahari masih suci
Belum ternoda piciknya hati

Sembilan belas sembilan dua
Bahkan bulan jadi saksi
Indahnya kebahagiaan abadi
Yang mungkin takkan ada nanti

Sembilan belas sembilan dua
Tahun yang penuh dengan kesederhanaan
Kebahagiaan
Kemakmuran
Kemenangan

Delapan belas tahun kini
Semua hilang,mati
Seperti kayu dilalap api
Yang tinggalkan abu sebagai pengganti



halo teman-teman :D
wah,sekarang kayanya saya bakal masukin tulisan-tulisan saya langsung ke blog nih. kan biasanya ke note di fb dulu. tp kayanya udah susah deh sekarang.
soalnya,gara-gara satu tulisan saya yg agak "nyeleneh",jd ribut aja semua hahaha. dan untuk itu,saya dapet balasannya. yaitu kritik yang sangat membangun yang bunyinya "semua orang yang baca jg pasti jijik" wahahahaha :D
btw,terima kasih buat semua kritikannya. justru itu bikin gw pengen buat tulisan aneh-aneh lagi hahaha.
oke deh udah dulu. terima kasih dan wassalam.


Dua puluh sepuluh
Kunjungi halaman,menyapa bulan seperti biasanya

Dua puluh dua belas
Berharap melihat cahaya bulan tapi ternyata hanya setengah saja

Dua puluh delapan belas
Mulai kehilangan harapan dan melahirkan kemunafikan

Dua puluh dua satu
Kembali untuk merenung makna yang diada-ada

Dua satu kosong satu
Kongklusi masih setengah,masih seperti bulan

Dua satu dua empat
Keluar bukan untuk menyapa,hanya formalitas berujung sensivitas

Dua satu tiga empat
Tepat sepuluh,tapi tetap belum penuh

Dua satu lima lima
Jenuh ! Munculkan ke-pesimis-an

Dua dua kosong kosong
Bulan tegas tak mau,aku hanya manggut

Dua dua kosong enam
Menunggu penuh dengan bertaruh

Dua dua dua dua
Belum ! Tak akan?

Dua dua dua enam
Kembali hampa walau tetap ada bulan

Dua tiga tiga belas
Kongklusi bulat. Andai bulan bukan cinta


Note : Bagaimana pun bulan,dia tetap bulan. Tak berubah,tak berpindah. Hanya berputar pada satu porosnya.
Begitu jg cinta. Bagaimanapun kondisi hati,sedang cinta penuh atau sedang jenuh,dia hanya berputar di porosnya,dan tidak pindah ke hati yg lain.

Oh


sial emang ya. sekalinya bikin karya yg agak nyeleneh,malah jadi ribet. segala diprotes,komentar. ckckck. mau sok-sok an puitis malah gagal. kasian ga?
apa gara2 dikira orang semua karya gw tuh curhatan yah? oh my,ga juga kali.
ya mau gmn lg,udah lah.
cuma bisa bilang "oh"




sebenernya saya masih bingung. apa ada istilah temen baru dan temen lama (mantan temen) ?
kalo ada,apa ya definisinya? ada yang tau? soalnya saya sudah mencari di wikipedia,google,bahkan saya sudah bertanya kepada semua orang. tp semua malah bertanya "masa iya ada istilah kaya gt". tuh kan bener. bener-bener bingung maksudnya.
jadi,pertanyaan saya nambah satu lg. pertama,"apa ada istilah kaya gt?". kedua,"apa definisinya?" ada yg bisa bantu ga?
yah,jangan nanya kenapa saya nulis ini. kan saya yang nanya,knp jd ditanya terus.
ini jg kan gara-gara temen deket saya ada yang kaya gt. masa pas udah lulus sekolah dan dapet sekolah baru,dia kaya gt coba. sekarang udah punya banyak temen-temen baru terus lupa sama saya (mungkin). padahal dulu udah kaya sodara. mungkin ga sih kata temen saya kalo dia itu kaya kacang lupa kulitnya? kata ibu saya jg gini " masa belum jg sukses udah sombong". jd saya gasalah kan ngerasa gt?
bukan sirik bukan apasih,cuma agak gmn aja gt. bukan ngebahas apa-apa jg. saya ngerti dia mungkin sibuk atau udah jauh sekarang mah. saya sih pengennya santai aja tp temen-temen saya yg lain jg pada bilang dia jd aneh sih. saya jg jd kebawa males ah sama dia. tp semoga ga gini terus ah,gaenak. semoga dia ga kaya gt terus biasa lg deh. kan jadi enak. udahan dulu nulisnya. cape. ngerjain pr dulu buat bsk terus tidur. daah.


catatan Andi,14 tahun


okeee,ini salah satu tulisan "nakal" gw hahaha. lg nyoba-nyoba nulis gini ah,seru jg haha. selamat menikmati :)

Selalu kutunggu saat itu
Saat dimana Kau berikan anugerah Mu itu
Anugerah-anugerah yang indah itu
Ya,yang sangat indah itu

Syukur selalu kuucap disetiap detak jantungku
Kunikmati semua anugerah Mu dengan sepenuh hatiku
Tapi ada satu yang mengganjalku
Satu anugerah biadab,menurutku

Apa? Siapa yang mendebatkan hal ini?
Bahkan aku belum menyebutkan satu kata pun saat ini
Sebenarnya siapa yang tau apa ini?
Tak ada kan? Ya,setidaknya untuk saat ini

Kusebut anugerah itu sebagai hawa nafsu
Atau bagaimana kalau kusebut birahi?
Bisa tidak?

Pernah terpikir olehku
Tampaknya,anugerah ini ada saat kaum hawa diciptakan
Tp apa hanya kaum adam yg mendapatkannya?
Iya? Mengapa?

Bagiku,hal itu sangat tak adil
Namanya hawa,tp adam yg mendapatkannya
Atau lebih tepat tersiksa karenanya
Iya kan?

Ini sungguh menyiksa
Sangat sangat menyiksa
Kamu tau kan rasanya?

Setiap saat ingin kuraba setiap inci tubuhmu
Ingin kujamah setiap pori kulitmu
Ingin kubasahi tubuhmu dengan liurku
Dan itu belum seberapa

Ingin kukulum semua bagian bibirmu
Ingin kukecup dahi, hidung, pipi, telinga, leher, dan dadamu
Ingin kuraba semua itu
Namun itupun belum seberapa

Ingin kusayat kumpulan benang yg membalut dirimu
Ingin ku rampas sisa-sisa debu yg menutup tubuhmu
Ingin ku gagahi dirimu terus dan terus
Terus tanpa henti

Tapi bukan itu yg menyiksa
Bukan itu yg tak adil
Bukan itu yg aku takutkan
Bukan itu yg aku permasalahkan

Waktu
Sampai kapan aku harus menunggu?
Aku hanya takut aku tak kuasa menahannya
Aku takut tak bisa menguasainya

Oh Tuhan,apa mereka (wanita) merasakannya juga?
Apa kami sama?

Jujur kukatakan padaMu,Tuhan
Saat ini aku sangat sangat tidak ingin
Anugerah biadabMu itu

Maafkan aku Tuhan


tulisan kali ini merupakan puisi yang setengah inspirasi dr teman saya hehe. selamat melihat :)

Jangan buang pena itu
Biar kupakai untuk melukis
Memang bukan lukisan yang gelap seperti malam
Atau lukisan yang menyeramkan bagai hujan badai

Paling paling hanya lukisan yang indah bagai bulan
Yang putih bagai awan
Yang bersinar bagai matahari
Serta merona bagai senja

Lukisan yang telah memenuhi imajinasiku
Yang telah lama ingin ku curahkan
Yang telah kupendam dengan sejuta harapan
Yang telah kusebut lukisan masa depanku
Yang tertunda


.....................
..............
.........
.....................
..................
..................
.........
......
.................
..........


.

Hatiku persis seperti ini
dan kamu,persis seperti kata-kata itu
nanti.....


Merupakan suatu kebutuhan dan keperluan bagiku untuk hidup dengan cahaya. Bukan apa-apa,aku hanya tak bisa hidup tanpanya. Cahaya yang putih suci,terang berkilau,dan selalu bersinar. Aku butuh semua itu. Sangat butuh. Dan karena itulah aku disini.

Setiap hari aku hanya akan selalu mengelilingi cahaya itu. Tak akan ada kegiatan lain. Bukan apa-apa,aku hanya tak ingin cahayaku diambil. Dan aku sendiri tak bisa jauh darinya. Kalaupun pernah aku tinggalkan,bukan berarti aku telah kuat dan telah bisa hidup tanpa cahaya. Bukan pula berarti aku telah melihat cahaya lain yg lebih indah dan bersinar. Aku hanya sekedar berkumpul bersama koloni ku. Walau sebenarnya aku sangat takut cahaya itu meredup saat kutinggalkan.

Wajar memang jika cahaya itu lama kelamaan meredup. Tak mungkin selamanya akan selalu terang benderang. Tp aku tak akan diam saja dan malah pergi. Bukan apa-apa,aku hanya takut cahaya itu benar-benar mati. Aku hidup karenanya. Mungkinkah kubiarkan cahaya itu tak bersinar lg? Sampai aku yang benar-benar mati,aku akan berusaha mencari cara agar cahaya itu selalu terang seperti biasanya.

Sejatinya,usahaku itu tak pernah membuahkan hasil yg signifikan. Karena aku benar-benar tak tahu bagaimana cara membuat cahaya itu tetap bahkan lebih terang dari biasanya. Tampaknya,usaha-usaha yang kulakukan selalu gagal. Bukan apa-apa,tp itu yang aku rasakan. Walau telah dibantu koloniku,tapi aku tetap tak bisa.

Kadang muncul pertanyaan dalam diriku,"apakah aku bisa mempengaruhi cahaya itu?". Bukan apa-apa,aku hanya merasa ragu aku bisa. Aku rasa,hanya cahaya itu sendiri yang bisa melakukannya. Biarpun aku tak pernah menyerah,semua usahaku tak akan berguna jika cahaya itu yang tak menginginkannya. Bukankah begitu koloniku?

Ya sudahlah. Aku akan terus berusaha terus tanpa henti walau kutahu pasti akhirnya akan bagaimana. Bukan apa-apa,dengan waktu hidup sesingkat ini,aku sangat memerlukan cahaya itu. Aku hanya tak bisa hidup tanpanya. Tak bisa.


Aku msh bertanya-tanya mengapa. Kamu tahu sangat sulit mengatakan selamat tinggal di saat seperti ini? Sekarang kamu hilang,dan hanya tinggal kenangan yg aku punya.

Maafkan kepergianku,yg ingin kau bahagia. Maafkan caraku ini,yg tak ingin kau makin terluka. Maaf aku selalu menyalahkanmu atas ketidakberdayaanku. Sebenarnya,ku sakiti hatiku sendiri saat ku sakiti hatimu. Sadarkah kamu akan hal itu?

Andai ada satu hari saja untukku katakan betapa aku merindukanmu. Kadang aku ingin menghubungi mu,tp aku yakin itu percuma. Kadang aku ingin sembunyi dr kerinduanku,tp aku ingin mendengar suaramu. Tak ada yg bisa aku lakukan untuk mendapatkan satu kesempatan lg,untuk melihat matamu dan senyummu. Tak ada.

Pasti suatu hari nanti,kita akan bersama lg. Aku percaya kita bisa melakukannya. Aku yakin kita tak akan mengucapkan selamat tinggal lg. Karena diriku terlalu mencintaimu. Aku mencintaimu lbh dr hidup itu sendiri. Percayakah kamu?

Kurasa,inilah tangisan terakhir ku. Tak ada lg kata yg terucap,tak ada lg tetes air mata. Terima kasih untuk semuanya. Aku akan membawa rasa sakit itu pergi jauh bersamaku.

Sekarang aku duduk diam dan berharap semua rasa sakit itu hilang.


disadur dari beberapa larik lagu untuk mata coklat itu


Aku lemah : dia,mereka kuat
Aku jelek : dia,mereka tampan
Aku bodoh : dia,mereka pintar
aku cengeng : dia,mereka jantan
Aku menjemukkan : dia,mereka menawan
Aku menyakiti : dia,mereka menghibur
Aku membosankan : dia,mereka menarik
Aku pendosa : dia,mereka baik-baik
Aku tidak : dia,mereka sempurna
Aku mencintai : dia,mereka berharap dicintai

Aku,dia,mereka ; berbeda


Enaknya jd Adam
Tak pernah merasa muram
Walaupun sebenarnya awam
Tentang apa yg disebut suram

Enaknya jd Adam
Selalu tertawa kala matahari tenggelam
Tak pernah kesepian di kala malam
Tersenyum dalam mimpi yg kelam

Apa sebab?

Ada Hawa yg setia
Setia pada satu pria
Pria yg dicintainya
Setulus hatinya

Ada Hawa yg siap
Temani Adam dengan cakap
Setiap saat setiap harap
Tanpa gagap dan kalap

Tapi

Kala itu tak berpenghuni
Tak ada kunyuk-kunyuk pemberani
Yg dapat mencuri hatinya kini

Kala itu sepi
Waktupun bagai api
Yg membakar tanpa tapi

Kini semua berubah
Waktu terjajah kunyuk mewabah
Hingga semua hanya doa tanpa ijabah
Yg memaksaku untuk tabah

Enaknya jadi (Nabi) Adam


Tak berakar tapi berbatang
Tak berdaun tapi berbatang
Tak berbunga tapi berbatang

Tapi indah
Tapi menoreh tinta cita-cita
Tapi teman kala potongan-potongan gelap malam datang.
Tapi menyajikan tuah
Tapi tak seperti kabut panas yg lenyap jika didekati
Tapi

Saat itu dia kuat
Hanya batang,tak ada yg lain

Dia magis
Hanya batang,tak ada yg lain

Dia

Kini lemah,biasa
Tapi tak hilang
Bahkan satu pun

Tak berakar tapi mandul
Tak berdaun tapi gugur
Tak berbunga tapi layu

Berbatang tapi terluka
Terluka karena lukanya
Lukanya padaku
Padaku cintanya
Cintanya yg tak bercabang


hay hay hay hahaha. udah lama nih ga ngepost di blog lg. ga ada yg baca jg kali ya? hahaha. tp sekarang saya telah kembali yeeeaah (?)
oke,saat kaya gini emg paling pas buat nulis (baca:curhat) di blog. setelah ini bakal gw post tulisan-tulisan hasil karya gw ya.
so please enjoy it :)


Saat itu,19 juli 2010,derasnya hujan menyadarkan aku akan satu hal. Tuhan tak akan menciptakan satu peristiwa tanpa makna di dalamnya. Walau kebanyakan orang tidak suka akan datangnya hujan,terutama hujan deras,aku lbh suka untuk memikirkan apa makna hujan ini.

10 km telah kutempuh,tp blm juga kutemukan apa makna hujan itu. Yg ada hanya air mata kesedihan yg jatuh bersama derasnya hujan. Percuma. Kurasa aku tak akan menemukannya. Sulit memang,dalam keadaan seperti ini aku tak bisa berpikir jernih. Ingin sekali aku bawa cepat motorku lalu " BRAKK !! " tabrakan dahsyat yg membuatku terkapar. Sesaat pikiranku dikuasai setan. Kubawa motorku dengan kecepatan tinggi. " WUSS !! " Hampir truk td menabrakku. Tp hanya hampir. Ku cari lg kesempatan bodoh itu. Tak lama," TEEEENN !! Goblok sia ! ". Klakson mobil yg diiringi "klakson" sang sopir bus menyerangku. Untung saja hanya kaca spion ku yg pecah. Tp aku malah tak senang. Keinginan untuk terkapar di rmh sakit sangat menghantuiku. Aku berjanji,kesempatan berikutnya aku tak boleh gagal.

Tepat 5 menit sesudah itu,kulihat samar seorang pria tak berjas hujan bersama seorang wanita berjas hujan yg diboncengnya. Kuikuti terus. Aneh pikirku. Bukankah seharusnya si pria yg notabene merasakan derasnya hujan yg memakai jas hujan? Apa dia rela menerima derasnya hujan demi sang wanita yg sebenarnya sudah terlindungi tubuh sang pria? Pengorbanan atas dasar rasa sayangkah? Bukankah akupun begitu? Benar kan?

Sudahlah.

Kuambil jalan memutar agar ku tak perlu lg melihat mereka. Jauh ku menyusuri kota,hujan tak jua mereda. Sesekali petir menyambar. Tak lama,mungkin hanya dua atau tiga menit. Tp ini membuatku berpikir. Kurasa,hujan amatlah adil. Mereka selalu menyisakan waktu bagi petir. Padahal tetes air hujan bersama kumpulannya sedang berlomba untuk turun ke bumi. Tp selalu ada waktu bagi petir. Apakah ini karena rasa sayang pula? Kalaupun iya,mengapa dia tak bisa seperti air hujan itu? Tak perlu lama-lama,hanya 2 atau 3 menit saja. Takbisa kah?

Sudahlah.

Kubawa cepat motorku agar ku segera melupakan apa yg kupikir td. 60,70,80 km/jam kulampaui. Tak sampai 100 km/jam,ku hentak kuat tuas rem hingga motorku berhenti sempurna. Kurasa ada yg aneh. Bukan motorku,tp air hujan ini yg aneh. Mereka tak lg membasahiku. Hanya tinggal rintiknya saja yg tersisa. Perlahan hujan yg tadinya deras mereda. "Bisa jg ternyata hujan deras ini mereda",pikirku. Tak sampai hilang memang,tp sudah tdk membasahi. Tapi,cinta dia padaku tak seperti itu kan? Tak akan pernah "mereda" kan?

Sudahlah. Kuakhiri saja perjalanan ku ini.

Terima kasih banyak hujan.


Kata pertama yg akan ku tulis adalah menjaga. menjaga adalah tugasku yg utama sebagai seorang anjing. Ya,seorang anjing. Bkn seekor.
Dia,majikan terbaikku,adalah satu-satunya orang yg wajib aku jaga. Baik secara fisik maupun emosional. Seperti kata ayahku,anjing memang diciptakan untuk melakukan hal itu. Dan aku akan menjaga majikanku dgn sepenuh hati layaknya anjing jantan seharusnya.
Oh iya,aku blm memperkenalkan majikanku. Dia adalah orang yg sangat baik. Dia selalu memerhatikan dan merawatku. Lembut sikapnya,menunjukkan betapa lembut hatinya. Bahkan, bisa kukatakan kalau menjadi binatang peliharaannya merupakan suatu kebanggaan. Dan memang,tak sedikit binatang yg ingin dipelihara olehnya. Dan aku menjadi binatang yg beruntung karena dipelihara olehnya. Pernah ada seorang tupai coklat yg sangat ingin menjadi peliharaannya. Tp sayangnya,dia sedang tdk ingin memelihara hewan apapun saat itu. Padahal,tupai itu dapat menemaninya sampai ia tertidur di larutnya malam,satu hal yg tdk dpt aku lakukan. Aku hanya mampu menjaganya di luar tanpa bisa menemaninya. Namun,beruntungnya aku tdk mengalami hal seperti itu.
Tp apa yg telah kulakukan adalah suatu perbuatan yg hina. Anjing mana yg menggigit majikannya sendiri selain anjing hina? Aku selalu ingat kata-kata yg sering diucapkan oleh ayahku bahwa anjing yg menyakiti majikannya adalah anjing hina. Dan itulah aku. Saat ku bermain ataupun bercanda dengannya,selalu saja aku tak sengaja menggigitnya dan membuat ia menangis. Salahku memang,tp itu bkn niatku. Niatku hanya menjaganya.
Berkali-kali aku mencoba menghiburnya,selalu saja gagal. Mungkin anjing memang bkn penghibur yg baik. Tak seperti kucing yg dulu dipeliharanya. Tingkah dan penampilannya yg lucu selalu membuat majikanku tertawa senang. Bila dibandingkan,mungkin aku kalah segalanya. Tp,ada satu hal yg membuatku merasa lebih darinya. Dia tdk pernah bangga telah dipelihara olehnya. Dia tdk pernah mengakui majikannya. Berbeda denganku. Seperti kataku td,menjadi peliharaannya merupakan kebanggaan. Dan aku bangga mengakuinya,tanpa harus ada yg meminta.
Kata terakhir yg tepat untuk menutup catatan ku ini adalah semoga. Ya,ini berupa harapan. Harapanku semoga dia menjadi majikanku hingga aku sudah tdk mampu menjaganya lg. Dan semoga,pada akhirnya aku dapat menghiburnya dan selalu membuat majikanku bahagia.


14 april 2010

akhirnya dia ngomong jg knp. hah,ternyata dugaan gw bnr. jenuh,cape,ga nyaman. mungkin bener kata dia,kita ga cocok dan susah nyatu karena bertolak belakang. tp knp? knp cuma dalam 3 hari? oh iya gw inget,ini puncaknya kata dia. berarti dia udah nahan-nahan dr dulu buat tahan ama sikap gw yg kata dia sangat ga dia suka dan bukan tipe cowo dia...
it's ok,gw nerima. tp gw gabisa mutusin ini. terlalu indah mimpi yg udah dia kasih. terlalu indah buat dilupain gt aja. dan satu alesan lg,gw adalah cowo HINA,cowo yg bikin dia ngerasa gt. cowo yg ga pantes buat semua cewe. mungkin emang gw diciptain gini,ga pantes buat semua cewe,jd tugas gw ngejaga ibu aja,bkn istri. toh gada yg mau jg ngejalin hubungan ama cowo kaya gw. dia aja gt. at least,pikiran cewe kebanyakan emang gt kan?
gw ga minta dikasihanin. gw tau,gw emang cengeng. selalu nangis di dpn dia. tp mau gmn lg,itu gw. mau di bilang banci pun,gw terima. sifat gw emang gini. tangisan gw,bkn buat dikasihanin. tangisan gw,cuma nunjukin apa yg ada di hati gw. sakit.

buat saat ini gw cuma mau bilang maaf,maaf,dan maaf. makasih bgt buat semuanya. mimpi itu ga akan gw lupain ko :)
jangan ragu kalo mau bilang gw anjing,tai,atau babi. karena gw emang cowo hina.

-FIN-


Hahaha ini bener-bener tulisan dadakan pas gw lg ngerasa dilema bgt. Curhat sih,tp selamat membaca :)


Bila aku memang bisa seperti itu,tak peduli seberapa sering dia menceritakan kelebihan mereka,kebisaan mereka,keceriaan yg mereka berikan,ataupun semua tentang mereka,semua itu takkan mempengaruhiku. Tp sayang,aku hanya bisa berkata "bila".

Bila aku tak malu,mungkin aku akan menangis memohon padanya. Memohon agar dia tidak meninggalkanku,agar dia selalu bersamaku. Dan yg terpenting,agar dia selalu merasa bahagia bersamaku. Walaupun aku tahu,bahwa ini hanya "bila"

Bila aku mampu mengatakan "tidak",mungkin aku akan tenang. Tp aku adalah orang munafik. Kata itu sangat sulit. Dan memang aku penganut sistem melankolis yg seperti itu. Jadi,apakah kali ini "bila" jg?

Bila aku tahu perasaannya,bila dia tau perasaanku,bila bila dan bila. Ah,terlalu banyak "bila". Bila saja kata "bila" hilang,mungkin aku tidak akan seperti ini.

Bila-Mungkin-Andai


lagi ga karuan bgt malem ini. daripada ga ngapa-ngapain,mending nulis kan? jd tersalurkan sedihnya. hahaha lebay. tp terima ksih bwt yg mau baca. selamat membaca :)

apa ini?
apa iya dia berubah?
apa iya dia membuatku sedih?
apa? kenapa?

kenapa aku bisa seperti ini?
kenapa dia seperti itu?
kenapa ini terjadi?
kenapa? mungkinkah?

mungkinkah karena rasa itu?
mungkinkah karena orang itu?
mungkinkah kami sama?
mungkinkah? akankah?

akankah kami mengerti?
akankah kami bicara?
akankah ini berakhir?
akankah? sepertinya.

sepertinya aku tidak tahu.
sepertinya aku tidak mengerti.
sepertinya memang iya.
sepertinya akan.
sepertinya? semoga.